Langsung ke konten utama

BAB 1 Dasar Auditing

1.Pengertian Auditing

Menurut Prof. A.A. Arens & Prof. J.K Loebbecke : Auditing adalah suatu Proses yang ditempuh oleh seseorang yang kompeten dan independen agar dapat Menghimpun dan mengevaluasi bukti mengenai suatu informasi terukur dari suatu Satuan (entitas) usaha untuk mempertimbangkan dan tingkat kesesuaian Dariinformasi yang terukur dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2.Tujuan Audit

Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasilkan sebagai berikut :

·         Kelengkapan (Completeness). Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah Dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.

·         Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada Telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar, Diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.

·         Eksistensi (Existence). Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang Tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi Tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.

·         Penilaian (Valuation). Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang Berlaku umum telah diterapkan dengan benar.

·         Klasifikasi (Classification). Untuk memastikan bahwa transaksi yang Dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika terkait dengan saldo Maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan dengan Tepat.

·         Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada Tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku Besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.

·         Pisah Batas (Cut-Off). Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat Tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat. Transaksi yang mungkin sekali Salah saji adalah transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu peride akuntansi.

·         Pengungkapan (Disclosure). Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan Persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan wajar dalam Laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan Tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB 9 PEMERIKSAAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA (PREPAID EXPENSES) DAN PAJAK DIBAYAR DIMUKA (PREPAID TAXES)

  A. Sifat dan contoh Biaya Dibayar di Muka dan Pajak Dibayar di Muka Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan satu tahun, sehingga dikelompokkan sebagai harta lancar (current assets). Menurut Standar Akuntansi Keuangan : a. Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. b. Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat untuk beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar. Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai biaya dibayar di muka adalah : o Premi asuransi (prepaid insurance) o Sewa dibayar di muka untuk masa satu tahun yang akan datang (prepaid rent) o Biaya lain-lain dibayar di muka (prepaid others), misalnya: biaya iklan di radio, televisi yang berdasarkan kontrak, barang-barang untuk promosi (hadiah berupa gantungan kunci, payung) Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bul...

BAB 8 AUDIT PLAN, AUDIT PROGRAM, AUDIT PROCEDURES, AUDIT TEKNIK, RISIKO DAN MATERIAL

Audit Plan Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan : 1.                   Masalah yang berkaitan dengan bisnis  ddan industri dimana satuan usaha tersebut beroperasi 2.                    Kebijakan dan prosedur akuntansi. 3.                   Metode yang digunakan dalam mengelola informasi akuntansi. 4.                   Penetapan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan 5.                   Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit 6.            ...

BAB 10 pemeriksaan aset tetap

  Pengertian Aset Tetap Aset tetap ( Fixed Assets ) disebut jugaa Property, Plant and equipment. Menurut Standar Akuntasi Keuangan (PSAK No 14, Hal. 16.2 dan 16.3-IAI, 2002): Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Menurut SAK ETAP (IAI, 2009; 68), Aset tetap adalah aset berwujud yang: Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk disewakann ke pihak lain atau untuk administrative dan Diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap bila: Besar kemungkinan ( Probable ) bahwa manfaat keekonomian di masa akan datang yang berkaitan dengan aset tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan Biaya perolehan a...